Test Ride Honda PCX

DIMANJA TEKNOLOGI TINGGI...
 
Pantas enggak hasil yang didapat setelah mengeluarkan uang Rp 32 juta untuk menebus Honda PCX? Itu tuh, skubek terbaru keluaran PT Astra Honda Motor (AHM). Jawabnya, langsung aja skubek dengan tampilan gambot itu diajak berkendara di Ibu Kota. Toh, sesuai peruntukannya yang mengincar pengendara perkotaan lewat gaya hidup mewah. PCX sendiri tidak dilengkapi kick starter. Menghidupkannya lewat elektrik starter di panel setang sebelah kanan. Tapi, sebelumnya, tarik tuas rem belakang. Menariknya pun, sedikit kuat. Sebab, PCX juga sudah mengadopsi combi brake...

Pencet tombol starter, suara dari elektrik starter cukup halus. Mesin yang mengusung isi silinder 125 cc itu pun mencapai suhu optimal. Kini, saatnya berkendara! Awalnya, terdapat sedikit keraguan membesut PCX di jalan. Maklum aja, skubek dengan panjang 1.917 mm, lebar 738 mm dan tinggi 1.094 mm ini terlihat gambot. Pastinya, bakal kesulitan di daerah sarat kemacetan.

Kenyataan berkata lain! Berkendara dengan skubek bersumbu roda 1.305 mm ini layaknya memacu skubek biasa. Handling yang ditawarkan bersahabat. Buktinya, tak ada rasa berat berlebih ketika selap-selip di deretan mobil. Dengan tinggi pengendara 178 cm/ 62 kg, skubek bobot kosong 125 kg itu mengikuti kehendak. Arah, mudah dikontrol...


Begitu juga tampilan panel spidometer. Semua indikator mudah dipantau. Mungkin karena panel aplikasi beragam warna untuk tiap indikatornya. Mudah dibedakan. PCX yang juga skubek premium dari AHM ini, dilengkapi beragam fitur dan teknologi tinggi.

Sebut saja Idling Stop System! Dengan waktu tunggu lampu hijau yang akan menyala 120 detik lagi, sontak saja switch Idling Stop System dipencet. Teknologi ini, membuat mesin mati dalam waktu tiga detik setelah diaktifkan. Tentunya, ini bisa membuat konsumsi bensin jadi lebih irit dan juga mampu menekan emisi gas buang...
tapi nek wong ngawur yo malah medeni nuhh jon???:D


Menyalakan mesin kembali, tak perlu pencet starter. Tapi, cukup memutar grip gas. Tidak perlu dalam-dalam, tapi cukup sedikit. Menurut Endro Sutarno dari Technical Service Divison AHM, dengan putaran sudut 1º saja.Dan, lagi-lagi, suara starter yang dihasilkan sangat halus.

Begitunya kinerja fitur Idling Stop System ini juga didukung beberapa sensor. Jika salah satu sensor tidak terpenuhi kebutuhannya, maka teknologi ini tak bekerja. Pertama, sensor kecepatan. Sensor ini berkatian dengan gigi reduksi. Skubek harus pernah berjalan lebih dari 10 km/jam. Tapi, saat mengaktifkan, skubek harus berhenti (0 km/jam).
Kedua, sensor suhu. Suhu mesin, harus mencapai 60º celcius. Di bawah angka itu, fitur tak bekerja. Lalu, sensor tekanan. Sensor ini, ada di ujung jok pengendara.
So, jika duduk tidak layaknya berkendara, fitur pun tak bekerja. Minimal tekanan, sekitar 5 kg. Ada lagi, sensor standar samping. Ketika aktifkan Idling Stop System, posisi standar tak boleh menyangga. Sebab dalam posisi itu,sensor memutus arus listrik ke engine.Aktifnya fitur Idling Stop System ini, ditandai menyalanya indikator Stand By di panel spidometer. Lampu terus menyala selama fitur aktif. Jika dalam 3 menit grip gas tidak diputar untuk menyalakan mesin, maka akan layaknya mati total. Menghidupkannya, pakai elektrik starter kembali. Jika fitur Idling Stop System selesai dipakai, jangan lupa membalikan switch di panel setang.

Melanjutkan perjalanan! Bertemu trek lurus, PCX dipacu secepatnya! Akselerasi 0–100 meter, sanggup ditempuh 9,27 detik di kecepatan 62,3 km/jam. Sedang jarak 0–201 meter, tembus 14,20 detik dengan kecepatan 77,1 detik. Belum puas? Kecepatan 0–60 km/jam, PCX tembus 10,18 detik di jarak 110,6 meter...

Engine PCX yang punya stroke 57,9 mm dan bore 52,4 mm terasa makin bertenaga ketika sentuh speed 100 km/jam lebih di spidometer. Mesin layaknya diberi turbo. Sayang, kondisi lalu lintas padat! Sulit rasanya beranjak dari 110 km/jam. Meski gas masih tersisa banyak.Saatnya ukur konsumsi bensin! Coba tebak, berapa jarak yang ditempuh untuk seliter Pertamax? Terbukti, skubek bersistem bahan bakar injeksi (PGM-FI) ini sanggup berlari hingga 55 km lho! Wah, dengan bobot dan dimensi yang tergolong besar, angka segitu cukup irit ya. Padahal, kapasitas tangki bahan bakar muat hingga 6,2 liter lho. He,he,he...

Saatnya gaul! Motor pun, masuk ke parkiran. Setelah mencabut kunci dan menutup lubang kontak, tombol alarm pun tinggal dipencet melalui remote. Saat aktif, suara dan lampu sign akan berkedip satu kali. Tapi, saat menonaktifkannya, ditandai satu kali suara dan kedipan....

mantiap..............:D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar