Waspada, Ada Modus Baru Pencurian Helm

Waspada!
Ada modus baru pencurian helm. Bila sebelumnya si pencoleng langsung ngembat helm utuh, tapi sekarang enggak lagi. Cuman ngambil busa daleman helmnya. Seperti pernah dialami bikerwati ini....

“Kejadiannya saat sedang parkir di salah satu mall. Helmnya sih masih utuh karena dicantol, tapi dalaman atau bagian busa yang ilang dari helmnya,” ungkap yolla yang tinggal di kawasan Perumnas Blora.

Ngeselin kan? Korban harus pulang pakai helm yang gak ada busanya. Itu belum apa-apa, malesnya dimana mesti mencari spare part helm tersebut dan berapa harganya???



 

Hanya melekat dengan kancing model klip

Produk TKI. tersedia untuk beberapa tipe

Busa bagian pelindung saja yang dijual
 
Tinggal Tarik
Hal yang sama sebenarnya juga bisa terjadi pada pemakai helm lainnya. Itu karena bagian tersebut (busa, red), hanya ditempel menggunakan kancing model klip. "Jadi tinggal tarik, lepas sudah bagian busa pelingdung telinga pada helm,"

Nah untuk pemilik helm yang apes seperti yolla, enggak usah terlalu kuatir. Pasalnya produsen helm lokal, sekarang juga jualan spare part dari pelindung kepala itu. Salah satu part yang dijual adalah busa helm (terutama bagian samping alias pelindung telinga).

“Pada produk DMI yang terdiri atas merek NHK, GM, VOG, MAZ dan MIX, bagian busanya sudah tersedia. Dengan harga yang cukup terjangkau, kisarannya Rp 35.000-65.000,"


Walau sempat susah nyari bagian busa, namun banyaknya permintaan yang membuat PT Tara Kusuma Indah (TKI), kini menyediakan part busa pengganti. Oh ya, TKI itu pabrikan helm lokal dengan brand KYT, INK, MDS dan DMC.

“Tapi enggak semua merek dan tipe helm yang busa penggantinya tersedia. Namun demikian, ketersediaannya dalam ukuran helm M, L dan XL," kata Agus Hermawan, pemilik toko www.juraganhelm.com

Saat ini busa pengganti yang tersedia di tempat Agus, untuk produk-produk model half face. Di antaranya bawaan KYT 2Vision & DJ Maru, INK Transformer & CX22. Sementara untuk model full face, baru tersedia untuk model INK CBR600.

Soal harga, masing-masing tipe ternyata berbeda. Misal busa 2Vision, dibanderol seharga Rp 45 ribu/set. Kalau model DJ Maru dan CX22, siapkan dana Rp 50 ribu. Model Transformer dan CBR600, masing-masing dipatok Rp 50 dan 75 ribu.

Tak hanya helm lokal saja yang busa bagian pelindung kupingnya bisa diganti. Pada produk impor, bagian tersebut juga bisa diganti. "Tapi enggak selalu ready stock. Biasanya pesan dulu 1 mingguan, barang baru tersedia,"

Post from my iPhone 3G®
powered by afmmuliajayaracing24

minerva kayak vibrator?? ganti kruk-asnya aja :D


Diamater kiri dan kanan beda, jadi tak balance




Salah satu varian terlaris dari jajaran produk PT Minerva Motor Indonesia (MMI), R150. Apalagi generasi pertama yang bodinya mirip Honda CBR 150R. Sangat mudah ditemukan di jalanan.

Namun sayang banyak yang mengeluh soal kenyamanannya, yaitu soal getaran yang menjalar hingga setang dan seluruh bodi. Efeknya pengendara akan merasa cepat lelah. Kenapa dan bagaimana menanggulanginya?

Menurut hasil penyusuran kepala afm bengkel racing, salah satu sumber utama berasal dari kruk as.





Bagian kanan berdiameter 112 mm (kiri). Yang kiri 103 mm, ada beda 9 mm (kanan).

“Bandul kruk as kanan dan kiri punya diameter dan bobot beda, sehingga tak bisa balance,”
Efeknya tentu saja membuat mesin bergetar, sehingga bikin tak nyaman dan sulit meraih putaran tinggi.

Sibotak  memperlihatkan langsung, jika pen big end dan setang piston dilepas lalu dijejerkan memang beda. Kalau diukur pakai sigmat, bagian kanan punya diameter 112 mm, sedang kiri hanya 103 mm. Walah beda 9 mm, wajar jika timbul goyangan.

Lalu gimana menghilangkan chatter itu?
“Kruk as mesti diganti, paling enak pakai milik Honda Mega Pro,” Mengapa pilih milik sport 160 cc dari Honda?



Paling gampang ganti pakai milik Mega Pro, bebas getar dan torsi naik. Tapi kalau mau lebih puas bisa pilih punya Tiger, dijamin jadi ganas
Alasan pertama pemasangan mudah karena basis mesin memang mirip. Kedua langkah piston tetap sama 49,5 mm, ketiga tentu saja balance, keempat punya bobot lebih berat sehingga torsi dijamin meningkat.

Pemasangannya? Perlu ada beberapa penyesuaian sih. Pertama jika tak mau repot setang piston mesti tetap pakai milik R150, karena bawaan Mega Pro lebih panjang 2 mm. Jika tak diganti posisi piston akan melebihi bibir blok. Mesti menambah paking atau memapas piston.

“Kedua, as sebelah kiri tempat bertenggernya magnet mesti dibubut sedikit lebih tirus, biar pas dengan magnet, Lainnya tetap pakai bawaan motor....

Mau sekalian upgrade performa lebih dasyat???

Sekalian pakai kruk as Tiger. Sehingga stroke jadi 62,2 mm. Pasangannya sekalian pasang piston Tiger. Sehingga volume jadi 196 cc. Pastinya selain getaran hilang, tenaga jauh meningkat.

Tertarik? silahkan bawa dana sekitar Rp 2 juta jika pakai Tiger. Jika pakai milik Mega Pro hanya sekitar Rp 1 juta.

Oke deh, berangkat…
weleh welehh :D

Lumasi Puli Skutik, Lebih Licin Lebih Lancar

Lancarnya sistem transmisi tentu membuat pengendaraan semakin nyaman. Tak hanya itu, konsumsi bahan bakar pun lebih optimal, karena hambatan tenaga dari mesin ke roda berkurang. Pada skutik ada beberapa bagian di transmisi CVT-nya yang perlu mendapat perawatan.

Terutama di bagian-bagian yang bergesekan seperti pada puli-puli dan belt. Tetapi ada lagi bagian yang di dalamnya terdapat peranti yang bergesekan dan memerlukan pelumas di bagian tersebut. Seperti di bagian slider di puli.

"Perawatannya dengan memberikan grease di bagian yang bergerak"




Bagian ini ada di balik kopling ganda alias ada pada puli sekunder. Slider ini akan bergeser pada daya sentrifugal tertentu, sehingga belt akan bergeser dan membuat rasio yang berubah untuk memberikan percepatan berbeda pada roda belakang.

Setelah dibuka, mulai dari rumah kopling dan kopling gandanya, akan tampak beberapa bagian, mulai puli, per CVT dan kopling gandanya (gbr.1). Setelah bagian itu terlepas semua, kemudian copot penutup slider dengan cara mengungkitnya (gbr.2).

Kemudian, copot pen pengunci menggunakan tang (gbr.3), lantas dilanjutkan dengan  Setelah terlepas bagian tersebut dicuci dulu, menggunakan bensin atau cairan lain yang mampu merontokkan grease lawasnya (gbr.4).




Setelah bersih dan dikeringkan, pasang kembali pen pada kedua bagian puli tadi (gbr.5). Dilanjutkan dengan mengoleskan grease di celah yang ada, masukkan cukup grease ke dalamnya, lalu coba gerakkan bagian tersebut hingga terasa lancar (gbr.6). Terakhir pasang kembali penutup slider dengan menekannya masuk.

Nah, rangkai kembali bagian-bagian ini sehingga terpasang rapi kembali. Dengan grease baru, hambatan gerak pun jadi berkurang, bagian-bagian yang bergesekan pun akan lebih awet, karena greasenya lebih bersih...

Sensasi Balap Suzuki Axelo



/Suzuki Shogun Axelo memang kental nuansa balap, dari generasi ke generasi nama Shogun kental dengan image bebek kencang di ajang balap underbone nasional!

Tak heran bila akhirnya PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), ATPM Suzuki di Indonesia mengajak konsumen merasakan sensasi balap bersama Suzuki Shogun Axelo dalam sebuah "fun race".

Mengusung tema Axelo in Motion, gelaran fun race ini berlokasi di Taman Harapan Indah, Bekasi (30/1). Pelataran parkir diubah layaknya sirkuit pasar senggol dengan beberapa tikungan menantang.

Lebih dari 120 starter ikut ambil bagian. Tapi, karena namanya fun race, starter disini bukan seorang pembalap. Mereka adalah masyarakat umum yang ingin merasakan performa Suzuki Axelo.

“Para peserta bukan pembalap dan kebanyakan berasal dari wilayah Jabotabek,” terang Widjang Djendrawan, Chief Planner Marketing 2W PT SIS.




Sedang pembalap hanya boleh turun di kelas eksebisi. Beberapa pembalap Motoprix dan Indoprix yang dikontrak Suzuki pada tahun 2011 ikut memeriahkan acara.

Salah satunya Oki Ristan pembalap asal Tasikmalaya yang tahun ini turun di ajang IndoPrix memperkuat tim Suzuki AHRS.

“Dalam acara ini kita juga sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat susunan pembalap Suzuki di tahun 2011,” tambah Widjang.

Hasil Lomba
1 / 85 / Andri / Bekasi
2 / 16 / Febri / Jakarta
3 / 32 / Budi.S / Bekasi
4 / 42 / Adi M.S / Jakarta
5 / 83 / Adli / Jakarta