the next generation of racing equipment
whatever you feel get everything here...
check it out...
Karbu Vakum
Bore Up dan Harian
Kopling yamaha jiputer 115Z
Drag Bike Blora
HUJAN = KACAU SETINGAN
Cuaca yang berubah-ubah, jadi masalah bagi pembalap dan mekanik drag bike. Mereka putar otak dari cerah, eh tiba-tiba hujan. Setelah itu, kembali panas dan selanjutnya gerimis...
Begitu drag bike di Jl. Pemuda, Blora, Jawa Tengah (24/10). Tepatnya pada gelaran Drag Bike Mustika Cup 2010. Ini event pertama di Blora dan jadi hiburan bagi warga sekitarnya. Acara dikemas Ghaduro Sport Club (GSC) yang diikuti 290-an starter...
Penonton juga numpuk di sepanjang lintasan 201 meter. “Mengingat ada event drag bike lain, starter bisa lebih dari 200 sudah termasuk bagus,” buka Bambang Gadu dari GSC, sembari bilang meski hujan, balap tetap start.
Menurut panitia lagi, lihat lintasan masih dalam batas aman. Termasuk untuk penonton. Buktinya, jadwal race bisa berjalan terus sehingga tidak molor sampai malam. Juga tidak terjadi apa-apa. Yang ada saling gas mencapai finish. Hebat, ya.
Memang, konsekuensinya catatan waktu yang didapat pembalap merosot. Itu karena pacuan kerap sliding. Padahal, “Tekanan sudah diturunkan. Setingan karburator kita bikin sedikit kering. Selebihnya pembalap yang ambil peran,” terang Solikhin mekanik dari M2 Sotech, Semarang, Jawa Tengah.
Tujuan menurunkan tekanan ban, agar kontak permukaan ban dengan aspal lebih besar. Sehingga cengkeraman ban ke aspal makin banyak. Ban juga jadi lembek. Juga cepat panas mendapatkan traksi. Bukan terasi buat sate Blora, yahahahaha...
So, sliding sedikit masih bisa diminimalkan. “Ketika start dibuat lembut. Setelah berjalan beberapa meter, baru kita buka penuh” jelas Agung Firmansyah alias Agung Unyil, dragbiker tim HMS Technology dari Sidoarjo, Jawa Timur.
HASIL LOMBA
Matik s/d 200cc
1. Andi Gandos (80) Sidoarjo Arjuna 08.467
2. F Tumi (16) Surabaya Nacha bike 08.493
3. Agung Unyil (60) Sidoarjo Nacha bike 08.495
Bebek Tune-Up 4-Tak 200 cc
1. David Kancil (63) Kediri Jepang AGP Soleh 08.304
2. Andi Gandos (80) Sidoarjo Jepang AGP Soleh 08.323
3. Agung Unyil (60) Sidoarjo Sotech Speed 08.453
Campuran 4-Tak 250 cc
1. Agung Unyil (60) Sidoarjo Sotech 08.393
2. VP Mbotet (88) Jogja CRJ To Toyenk 08.846
3. Bogie Bogel (126) Blora DS Tech 09.024
Bebek Tune-Up 4-Tak 125 cc
1. Andi Gandos (80) Sidoarjo Arjuna 08.839
2. David Kancil (63) Kediri Arjuna 08.871
3. VP Mbotet (88) Jogja PM Xeoxs Geboy 08.961
Bebek Tune-Up 2-Tak 125 cc
1. David Kancil (63) Kediri Galaxy Ams
2. Adi Plentis (10) Trenggalek Galaxy Ams
3. Andi Gandos (80) Sidoarjo Am Speed
Cuaca yang berubah-ubah, jadi masalah bagi pembalap dan mekanik drag bike. Mereka putar otak dari cerah, eh tiba-tiba hujan. Setelah itu, kembali panas dan selanjutnya gerimis...
Begitu drag bike di Jl. Pemuda, Blora, Jawa Tengah (24/10). Tepatnya pada gelaran Drag Bike Mustika Cup 2010. Ini event pertama di Blora dan jadi hiburan bagi warga sekitarnya. Acara dikemas Ghaduro Sport Club (GSC) yang diikuti 290-an starter...
Penonton juga numpuk di sepanjang lintasan 201 meter. “Mengingat ada event drag bike lain, starter bisa lebih dari 200 sudah termasuk bagus,” buka Bambang Gadu dari GSC, sembari bilang meski hujan, balap tetap start.
Menurut panitia lagi, lihat lintasan masih dalam batas aman. Termasuk untuk penonton. Buktinya, jadwal race bisa berjalan terus sehingga tidak molor sampai malam. Juga tidak terjadi apa-apa. Yang ada saling gas mencapai finish. Hebat, ya.
Memang, konsekuensinya catatan waktu yang didapat pembalap merosot. Itu karena pacuan kerap sliding. Padahal, “Tekanan sudah diturunkan. Setingan karburator kita bikin sedikit kering. Selebihnya pembalap yang ambil peran,” terang Solikhin mekanik dari M2 Sotech, Semarang, Jawa Tengah.
Tujuan menurunkan tekanan ban, agar kontak permukaan ban dengan aspal lebih besar. Sehingga cengkeraman ban ke aspal makin banyak. Ban juga jadi lembek. Juga cepat panas mendapatkan traksi. Bukan terasi buat sate Blora, yahahahaha...
So, sliding sedikit masih bisa diminimalkan. “Ketika start dibuat lembut. Setelah berjalan beberapa meter, baru kita buka penuh” jelas Agung Firmansyah alias Agung Unyil, dragbiker tim HMS Technology dari Sidoarjo, Jawa Timur.
HASIL LOMBA
Matik s/d 200cc
1. Andi Gandos (80) Sidoarjo Arjuna 08.467
2. F Tumi (16) Surabaya Nacha bike 08.493
3. Agung Unyil (60) Sidoarjo Nacha bike 08.495
Bebek Tune-Up 4-Tak 200 cc
1. David Kancil (63) Kediri Jepang AGP Soleh 08.304
2. Andi Gandos (80) Sidoarjo Jepang AGP Soleh 08.323
3. Agung Unyil (60) Sidoarjo Sotech Speed 08.453
Campuran 4-Tak 250 cc
1. Agung Unyil (60) Sidoarjo Sotech 08.393
2. VP Mbotet (88) Jogja CRJ To Toyenk 08.846
3. Bogie Bogel (126) Blora DS Tech 09.024
Bebek Tune-Up 4-Tak 125 cc
1. Andi Gandos (80) Sidoarjo Arjuna 08.839
2. David Kancil (63) Kediri Arjuna 08.871
3. VP Mbotet (88) Jogja PM Xeoxs Geboy 08.961
Bebek Tune-Up 2-Tak 125 cc
1. David Kancil (63) Kediri Galaxy Ams
2. Adi Plentis (10) Trenggalek Galaxy Ams
3. Andi Gandos (80) Sidoarjo Am Speed
Upgrade Performa Honda Scoopy, Bikin Happy!
Naik Scoopy pasti happy!” gitu penggalan kalimat iklan Honda Scoopy. Tapi apa benar, naik skutik retro modern ini dijamin happy? “Tampilan emang keren, tapi saya belum happy karena kurang kencang, hehe,”
Menurut pengguna skutik berkapasitas 110 cc itu, kendati tampilan retro, dia ingin tunggangannya tetap bisa lari kencang. “Maklum hobi ngebut, nih,”
Maka dari itu, belum lama mengisi garasi rumah, Scoopy langsung digiring ke bengkel korek.
Nah, setelah dioprek-oprek proyek ini hasilnya tak mengecewakan. “Akselerasi jadi jauh lebih responsif dibanding standarnya,”
Sedang sesuai pengukuran dynotest milik Ultra Speed di kawasan Haji Mencong, diperoleh data tenaga jadi 13,53 dk/9.050 rpm, sedang torsi 10,72 Nm/8.900 rpm. Sedang klaim pabrikan standarnya hanya 8,28 dk/8.000 rpm, torsi 0,85 kgf.m/5.500 rpm atau 8,34 Nm/5.500 rpm (1 kgf.m = 9,80665 Nm). Ini hasil lengkapnya!
Blok Silinder
Demi menaikkan kapasitas mesin, pilihannya pakai piston berdiameter 56,5 milik Kawasaki Blitz Joy oversize 50. Pemasangan harus mengganti boring bawaan motor. Boring baru berdiameter luar hingga 61,5 mm. Agar bisa masuk, mulut crankcase dibubut 2 mm.
Meski boring demikian besar, ketebalan liner masih berkisar 2,5 mm, artinya masih aman jika dijejali piston 57,5 mm. “Boring-nya pakai yang bagus dan dibikin tebal, agar aman dipakai harian,”
Kepala Silinder
Menyesuaikan piston yang membengkak, klep pun dibesarkan agar pasokan bahan bakar mencukupi. “Klep in jadi 29 dan out 24 mm,” Klep dipilih yang berlabel EE. Pemasangan dipasrahkan pada tukang bubut.
Lalu saluran masuk-buang ikut disentuh mata tuner. Bertujuan menghilangkan kulit jeruk sehingga aliran makin lancar.
Noken As
Pengatur buka-tutup klep ini juga diatur ulang. Durasi dan lift dibesarkan dari standarnya.
Pengapian
Tak mengalami ubahan apapun, masih tetap standar. “Sementara itu dulu, nanti kalau masih kurang happy baru di-upgrade,”
Menurut pengguna skutik berkapasitas 110 cc itu, kendati tampilan retro, dia ingin tunggangannya tetap bisa lari kencang. “Maklum hobi ngebut, nih,”
Maka dari itu, belum lama mengisi garasi rumah, Scoopy langsung digiring ke bengkel korek.
Piston 56,5 mm milik BLitz Joy oversize 50 terpasang pada silinder yang booring-nya diganti | |
kepala silinder pakai klep 29 dan 24 mm juga di polish | Knalpot tampang standar, padahal sudah di bobok |
Nah, setelah dioprek-oprek proyek ini hasilnya tak mengecewakan. “Akselerasi jadi jauh lebih responsif dibanding standarnya,”
Sedang sesuai pengukuran dynotest milik Ultra Speed di kawasan Haji Mencong, diperoleh data tenaga jadi 13,53 dk/9.050 rpm, sedang torsi 10,72 Nm/8.900 rpm. Sedang klaim pabrikan standarnya hanya 8,28 dk/8.000 rpm, torsi 0,85 kgf.m/5.500 rpm atau 8,34 Nm/5.500 rpm (1 kgf.m = 9,80665 Nm). Ini hasil lengkapnya!
Blok Silinder
Demi menaikkan kapasitas mesin, pilihannya pakai piston berdiameter 56,5 milik Kawasaki Blitz Joy oversize 50. Pemasangan harus mengganti boring bawaan motor. Boring baru berdiameter luar hingga 61,5 mm. Agar bisa masuk, mulut crankcase dibubut 2 mm.
Meski boring demikian besar, ketebalan liner masih berkisar 2,5 mm, artinya masih aman jika dijejali piston 57,5 mm. “Boring-nya pakai yang bagus dan dibikin tebal, agar aman dipakai harian,”
Kepala Silinder
Menyesuaikan piston yang membengkak, klep pun dibesarkan agar pasokan bahan bakar mencukupi. “Klep in jadi 29 dan out 24 mm,” Klep dipilih yang berlabel EE. Pemasangan dipasrahkan pada tukang bubut.
Lalu saluran masuk-buang ikut disentuh mata tuner. Bertujuan menghilangkan kulit jeruk sehingga aliran makin lancar.
Noken As
Pengatur buka-tutup klep ini juga diatur ulang. Durasi dan lift dibesarkan dari standarnya.
Knalpot
Sekilas terlihat standar. Namun jangan salah, bagian leher telah dibesarkan, dan silencer-nya juga sudah dibobok. Pantas jika digas suaranya cukup nyaring.
Karburtor
Penyuplai bahan bakar dan udara tetap menggunakan bawaan motor, hanya saja agar pembakaran ideal spuyer diatur ulang. “Pilot jet naik satu step jadi 40, sedang main jet dua step jadi 102,”
Sekilas terlihat standar. Namun jangan salah, bagian leher telah dibesarkan, dan silencer-nya juga sudah dibobok. Pantas jika digas suaranya cukup nyaring.
Karburtor
Penyuplai bahan bakar dan udara tetap menggunakan bawaan motor, hanya saja agar pembakaran ideal spuyer diatur ulang. “Pilot jet naik satu step jadi 40, sedang main jet dua step jadi 102,”
Pengapian
Tak mengalami ubahan apapun, masih tetap standar. “Sementara itu dulu, nanti kalau masih kurang happy baru di-upgrade,”
Part dan jasa | |||
Ganti boring | 240.000 | ||
Piston dan ring | 00 | ||
Ubah kepala silinder | 60.000 | ||
Bobok knalpot | 45.000 | ||
Bubut noken as | 45.000 | ||
Total | 880.000 | ||
Data performa | |||
standar* | Upgrade** | Kenaikan | |
Tenaga | 8,28 dk / 8.000 rpm | 13,53 dk / 9.050 rpm | 5,25 dk |
Torsi | 8,34 nm / 5.500 rpm | 10,72 nm / 8.900 rpm | 2,38 nm |
AFM racing | --->>> | 082133140100 |
CVT Honda Beat Bunyi Klotok-Klotok?
Namanya motor apapun, dipakai tiap hari, pasti komponennya akan mengalami keausan dan kerusakan. Kalau sudah begitu, tak heran bila kemudian hari mulai menimbulkan beberapa keluhan. Misal suara berisik ataupun suara-suara lain yang kurang mengenakkan.
Seperti dialami raditt, pada Honda BeAT 2008 tunggangannya. “Awal keluar dari dealer, tidak ada masalah. Nah setelah sekitar 1,5 tahun saya pakai, muncul suara berisik; krotok..krotok.. dari dalam CVT. Wah, kenapa ya? Dia mencoba mengganti roller-nya, karena dipastikan roller sudah aus/peyang,”
Setelah CVT dibongkar, roller peyang dan emang sudah kudu diganti. Tapi setelah diganti, ternyata suara tersebut masih ada. “Emang sih, kali ini enggak sekeras sebelum ganti roller. Hanya terdengar saat motor berhenti/stasioner. Meskipun suaranya agak pelan, tapi bikin tidak nyaman aja,” tutur warga Trembul rejo ini...
Berhubung kerja peranti ini buka tutup atau bergeser keluar masuk seiring putaran mesin, gesekan tersebut mengakibatkan terjadinya keausan (gbr.2).
Nah, kalo di dealer maupun toko onderdil masih susah nyari pengganti karet ini (gbr.3), afm ambil solusi mengganjal celah tersebut dengan slang aki. “Meskipun karet itu diganti baru, kalau rumah roller tidak sekalian diganti, kemungkinan suara berisik masih ada. Karena alur untuk lewat karet tersebut masih tetap aus,”
Mau tahu cara mengganjalnya? Gampang, kok! “Siapkan slang aki yang masih baru/lentur. Kemudian potong bagian ujungnya, kurang lebih 1 cm. Lanjutkan membelah bagian tengahnya pakai gunting atau alat lain (gbr.4). Kalau sudah, tinggal memasukkan potongan slang tersebut ke bagian celah/rongga yang aus (gbr.5),”
“Memang benar! Setelah ketiga celah yang bersinggungan/bergesekan antara karet dan alurnya diganjal slang, suara krotok-krotoknya langsung hilang,”
Post from my iPhone 3G®
powered by afmmuliajayaracing24
Seperti dialami raditt, pada Honda BeAT 2008 tunggangannya. “Awal keluar dari dealer, tidak ada masalah. Nah setelah sekitar 1,5 tahun saya pakai, muncul suara berisik; krotok..krotok.. dari dalam CVT. Wah, kenapa ya? Dia mencoba mengganti roller-nya, karena dipastikan roller sudah aus/peyang,”
Setelah CVT dibongkar, roller peyang dan emang sudah kudu diganti. Tapi setelah diganti, ternyata suara tersebut masih ada. “Emang sih, kali ini enggak sekeras sebelum ganti roller. Hanya terdengar saat motor berhenti/stasioner. Meskipun suaranya agak pelan, tapi bikin tidak nyaman aja,” tutur warga Trembul rejo ini...
Untuk atasi hal itu. “Kalau kasusnya seperti ini, dipastikan karet pada tutup roller beserta dudukannya sudah aus. Sehingga ada celah/rongga yang agak besar (gbr.1),”
Berhubung kerja peranti ini buka tutup atau bergeser keluar masuk seiring putaran mesin, gesekan tersebut mengakibatkan terjadinya keausan (gbr.2).
Nah kalau rongganya semakin besar, otomatis suara krotok-krotok juga makin keras berasal dari part yang berongga ini. Biar suaranya hilang, harus ganti ke-3 karet tersebut.”
Gbr 2 | Gbr 3 |
Gbr 4 | Gbr 5 |
Nah, kalo di dealer maupun toko onderdil masih susah nyari pengganti karet ini (gbr.3), afm ambil solusi mengganjal celah tersebut dengan slang aki. “Meskipun karet itu diganti baru, kalau rumah roller tidak sekalian diganti, kemungkinan suara berisik masih ada. Karena alur untuk lewat karet tersebut masih tetap aus,”
Mau tahu cara mengganjalnya? Gampang, kok! “Siapkan slang aki yang masih baru/lentur. Kemudian potong bagian ujungnya, kurang lebih 1 cm. Lanjutkan membelah bagian tengahnya pakai gunting atau alat lain (gbr.4). Kalau sudah, tinggal memasukkan potongan slang tersebut ke bagian celah/rongga yang aus (gbr.5),”
“Memang benar! Setelah ketiga celah yang bersinggungan/bergesekan antara karet dan alurnya diganjal slang, suara krotok-krotoknya langsung hilang,”
Post from my iPhone 3G®
powered by afmmuliajayaracing24
Langganan:
Postingan (Atom)