Jual Kecap atau Fakta????

Iklan Teknologi Motor Sport 


Kata orang, bahasa iklan itu bahasa termanis. Istilahnya, kalau kecap mah, pasti nomor satu! Makanya,jangan asal percaya iklan. Pelajari dulu, bener gak apa yang disebut diiklan!

Seperti iklan motor. Pasti ada yang dijagoin. Contoh, yang lebih irit lah, lebih stabil deh, lebih responsif yah, atau lebih ramah lingkungan. Semua lebih, lainnya makin ketinggalan!
So gak ada salahnya telaah keunggulan yang ditonjolkan iklan motorsport di tanah air. Bener gak? Apa cuma jualan kecap?

Contoh di TVS Apache.
Di iklan, motorsport merek India berkapasitas 160 cc itu dilengkapi teknologi RTR dan TCI. Kedua teknologi ini bahu-membahu bikin Apache lebih responsif,Kata Pramod V. Kulkarni, Head Engineering PT TVS Indonesia, RTR itu singkatan dari Racing Throttle Response. Terjemahan kasarnya, respon gas kayak motor balap. Sekali betott, ngacir!!!

weh weh wehhh banterr rekkk :D

Dijelaskan Pramod, RTR adalah teknologi perpaduan antara spontanitas kerja grip gas buka skep karbu dengan Nikokeakuratan TCI (Transistor Controlled Ignition) dalam mengorder sistem pengapian untuk menentukan waktu yang pas membakarnya. Hasilnya, efisiensi bahan bakar saat terjadi proses pembakaran di mesin.

Gas spontan RTR punya 2 kabel, satu ke karburator tipe membran dan lainnya ke TCI. Saat memuntir grip, di saat yang sama, gas spontan membuka suplai bensin, dan busi memantikkan api berkat perintah TCI," urai Pramod yang orang India asli itu...

Jika dipikir, sejatiya waktu pengapian berkait gerak kruk-as. Adalah CDI yang disetel, kapan memerintahkan koil dan busi memercikan api sesuai saat piston yang digerakkan kruk as-pada di titik tertentu. Tak berkait dengan kapan skep karbu mangaaap...

Namun,di TVS Apache yang bukan Apasih :D
karena bukaan skep disinkronkan dengan kabel yang juga disambungkan dengan sensor pembakaran, memungkinkan waktu pembakaran lebih tepat. Jadi, teknologi yang disodorkan Apache masih ada korelasinya. Walaupun tidak bisa dibilang terlalu heboh. Hanya saja, teknologi ini memang baru dipakai di Apache.

Lalu lirik iklan Honda Tiger.
Yang diunggulkan lampu asimetris. Tapi ini soal gaya. Lalu dipromosikan mesin yang irit. Ah, kalau ini sih, selama mesin 4-tak terawat, beda konsumsi bensin dengan kapasitas mesin yang sama, paling cuma sesendok makan...
Jadi, di Tiger 2000, keunggulan yang paling menarik hanya sistem sokbreker belakang yang pakai gas. Katanya bikin lebih stabil. Benarkah begitu jon????

Suspensi gas punya 2 sistem. Pertama, hidrolis, karena pake oli. Kedua, sistem pneumatik yang memanfaatkan udara. Menurut Handy Hariko, kerja gas membantu mempercepat gerak mekar kembali per. "Sebab, jika hanya mengandalkan oli, gerak mekar per kembali lebih lambat," bilang Deputi Service PT Astra Honda Motor itu....

Dengan alasan itu, Honda ‘boleh' mengklaim ‘Macan Noceng' lebih stabil...
Padahal lebih tepatnya, sistem kerja sokbreker menjadi lebih responsif. Terutama jika melintasi jalan keriting seperti dijalan Blora-smg,Per akan cepat mengangkat kembali....

Berikutnya, di Suzuki Satria FU150....
Meski di pasar motor ini masuk kategori hyper-underbone, namun di tabel Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Satria FU150 masuk kategori motorsport. Tak banyak iklan hyperbone Suzuki ini. Tapi, keunggulan mesin tegak dengan 4 klepnya paling sering diungkit....

Namun, jika ditelaah, cuma konfigurasi mesin tegak lah yang betul-betul membedakan FU150 dari underbone lain....
Soal kepala silinder 4 klep, 2 katup masuk dan 2 katup buang,lain seperti yamahya MX dan hyperboner lainnya bisa dibilang banci. Sebab, kem yang menggerakkan buka-tutup klep cuma satu...

"Memang, dengan 4 klep, tenaga FU jadi lebih besar. Sebab, mulutnya lebih lebar seperti mulutnya "si REZA" wkwkakakakakaka guyon anak anak AFM mulia jaya...

Jadi volume gas masuk dan gas buang lebih besar. Tapi, konsumen harus tahu bahwa 4 klep digerakkan 2 kem. Gesekan mesin jadi besar,makanya kasar.............

Sekarang Yamaha V-ixion.
Iklan motor sport Yamaha ini selalu menonjolkan kehebatan sistem injeksinya. Meski tidak disebut tegas, teknologi ini membuat motor lebih responsive dan irit. Analisanya?

Tak ada yang membantah, teknologi injeksi membuat V-ixion lebih irit dan responsif. "Itu karena suplai bensin ke ruang bakar disesuaikan putaran mesin, bukaan throttle dan putaran mesin. Selain itu, sistem injeksi mengatur asupan udara sesuai kebutuhan. Jadi, tak ada gas bahan bakar yang terbuang...

Sementara di komponen lain V-ixion terhitung standar. Sebab ia menganut sistem banyak common-part. "Ini siasat agar harga motor tetap terjangkau. Dan terbukti V-ixion jadi andalan Yamaha di motorsport...

Terakhir, Kawasaki yang menjagokan Ninja 250...
Disebut sebagai motor kelas premium dengan teknologi mutakhir. Pasalnya mengusung mesin 4-tak 250 cc, 2 silinder DOHC. HEBATT kah?!

"Faktanya, memang Ninja 250R tidak punya lawan sekelas di Indonesia...
Jadi ini motor dengan kapasitas terbesar dan teknologi tertinggi yang saat ini ada di Indonesia," bangga Reiner M. Sitorus, senior Manajer departemen spare-part dan servis PT Kawasaki Motor Indonesia. Iya tapi harganya juga tinggi pak,canda om dani yang sudah buru buru inden sebelom iklanya keluar! :D

Setuju! Tapi mungkin hanya di Indonesia. Karena pabrikan lain belum pernah merilis motor dengan spesifikasi seperti Ninja 250R. Tetapi di dunia ini, masih banyak produk dengan spesifikasi setara bahkan lebihh...

Jadi semua teknologi tinggi di iklan itu ada benarnya. Tapi gak sampe segitunya lahh pak...
hehehehe :D

2 komentar: