Pilihan Tromol Kawasaki KLX150S Supermoto

Beda Jumlah Lubang...


Populasi Kawasaki KLX150S makin bejibun, maklum pabrikah hijau ini dengan leluasa bermain sendirian tanpa ada penetrasi dari kompetitor lain. Motor yang banyak beredar di jalan pun tidak hanya tampil standar. Agar lebih nyaman menaklukkan aspal perkotaan, pemiliknya mengubah tampilan KLX150S jadi bergaya supermoto...

Nah, untuk menyulap KLX pekgo jadi besutan aspal alias supermoto, wajib ganti teromol standar. "Ini lantaran teromol asli bawaan motor jumlah lubang jari-jarinya cuma 28. Sedang untuk tampil supermoto wajib ganti pakai pelek lebih lebar ring 17 inci buat ban jalan raya. Di pasaran hanya tersedia pelek dengan lubang jari-jari 36...


  
Saat ini ada beberapa pilihan teromol alternatif buat dipasang untuk ubahan supermoto. Teromol ini umumnya ditawarkan modifikator yang biasa terima order ngerjain motor penggaruk tanah. Mulai dari teromol buatan lokal, copotan, sampai limbah spesial engine atau SE. Harganya bervariatif menyesuaikan kantong pimilik motor...

Paling simpel pakai copotan dari motor harian yang sudah ada. Pilihannya bisa pakai teromol depan- belakang Ninja 150R. "Alasan pakai teromol Ninja selain satu merek, laher rodanya juga sama, jadi enggak perlu banyak ubahan...



Alhasil as roda bawaan KLX150S juga masih bisa dipasang. Tinggal bikin bushing baru aja biar dudukannya asnya pas dengan teromol baru ini. Namun kekurangannya cuma masalah tampilan. Teromol depan dan belakang dari Ninja R desainnya agak tipis dengan diamater teromol lebih lebar...

Tapi harganya satu set romol milik Ninja 150R memang bersahabat. Untuk teromol belakang plus disc brake dijual Rp 750 ribuan, itu harga part orisinal Kawasaki. Sedang teromol depannya bisa pakai produk produk variasi. Teromol depan ini ditawarkan Rp 400 ribuan lengkap dengan disc brake-nya.
 

Desain motor jalan raya memang seperti itu, tidak seperti model teromol motor trail yang lebih lebar dan terlihat kokoh...

Beralih ke pilihan teromol buatan lokal. Peranti pengikat jari-jari ini dibuat dari bahan babet yang kemudian dicetak. Kalau dilihat bentuknya, memang sedikit agak kasar. Nah, biar apik mesti dislap dulu ke tukang bubut baru cihuy...



Saat ini baru ada dua model yang ditawarkan. "Mau yang modelnya seperti teromol SE atau desainnya persis seperti teromol standar KLX150," buka afm & lmy motor yang sama-sama menawarkan teromol model ini dengan harga Rp 1 juta sampai Rp 1,2 jutaan...

Namanya barang cetakan dari bahan babet, untuk aplikasi ke motor perlu ada penyesuaian. "Utamanya pada bushing, bibir teromol, dudukan laher dan bikin bushing baru. Kalau tidak dibubut dulu nanti saat dipasang terasa kurang center, Tenang aja,harga tersebut sudah termasuk ongkos bubut kok!

Paling aman dan istimewa tampilannya pakai copotan dari teromol motor SE. Sepasang teromol dari berbagai
merek trail SE ini ditawarkan sekitar Rp 1,7 jutaan sepasangnya. "Harga tersebut sudah termasuk gir dan piringan," 


Untuk aplikasi, ubahannya tidak terlalu banyak yang dibubut. Tinggal bikin bushing bubutan yang ukurannya disesuikan dengan lengan ayun dan sok depan KLX150. Asyiknya as bawaan motor masih bisa dipakai jadi engak repot lagi bikin as baru...

Kelebihan lain, teromol bawaan motor SE juga sudah teruji kekuatannya. Jadi saat dipakai untuk melibas trek yang ekstrem tidak khawatir teromol cacat atau bermasalah.

Ono rego ono rupo... silahken pilih yang cocok...:D

Motor Baru Honda

PENGGANTI MEGA PRO????


Akhirnya, ketahuan juga calon pengganti Honda Mega Pro. PT Astra Honda Motor (AHM) siap meluncurkan tipe terbaru dengan kode produksi GL15A1RR M/T atau GL15A1D M/T. Tahap awal dibuat 78.000 unit.

Gosip yang beredar selama ini mesin akan diambil dari Thailand dan India. New Mega Pro 150 enggak tahunya memilih engine dari India.

Pastinya bukan cuma mesin yang diambil dari produsen Honda di India. Body-work dan fitur pun benar-benar mencangkok dari Honda CB Unicorn Dazzler. Unicorn Dazzler salah satu varian yang diproduksi Hero Honda, India.

Kalau dilihat dari kode produksi, New Mega Pro 150 akan hadir dalam dua versi, pelek palang dan jari-jari. Versi pelek racing rem belakang menggunakan cakram, sedang varian pelek jari-jari tetap menggunakan tromol. Sipnya lagi kedua tipe New Mega Pro 150 ini sudah bersuspensi monosok.

AHM juga akan menghadirkan New Revo AT atau bebek matik alias betik 110 cc dengan teknologi injeksi. Kabar paling cihuy, dalam waktu dekat ini juga akan segera dilaunching AHM.

Siap-siap!

SERIAL BUKU KOREK SKUBEK

BELAJAR DARI DASAR


Banyak permintaan agar tulisan serial Merancang Mesin Balap Skubek di tabloid MOTOR Plus dijadikan buku. Supaya mudah dibaca ketika ngorek dan bisa dikoleksi.

Usulan itu misalnya datang dari Dodo, bos CLD. Saran lain datang juga dari Gatot Subagio, mantan divisi racing Yamaha Indonesia yang kini mengelola bengkel resmi Yamaha di Bekasi.

Menurut Dodo, isinya belajar dari dasar. Bisa dijadikan sebagai literatur atau panduan ketika ngorek. Juga bisa dijadikan sebagai pelengkap koleksinya selain buku dari luar yang berbahasa Inggris.

“Buku ini berbeda dengan buku terbitan luar negeri. Bahasanya sudah Indonesia, jadi tidak salah memahami pengertiannya,” jelas Gatot Subagio.

Sambutan hangat datang juga dari Tomy Huang bos BRT. “Mekanik lokal perlu buku panduan. Buku korek skubek sangat penting bagi mereka agar tidak salah arah dan buang uang,” jelas bapak yang borong pasang iklan di buku ini.

Namun masih ada usulan lain. “Harusnya sampai membahas oli racing khusus matik juga,” saran Bono Kartiko dari Federal Oil yang sepertinya sebatas usulan atau doang! Makanya, usulan beliau ditampung aja.

Untuk sementara, memang baru membahas porting kepala silinder. Sebab kunci tenaga mesin 4-tak 80% memang ada di head. “Buku dibanderol Rp 30 ribu ini bisa ditebus di semua toko buku Gramedia,” jelas Topo Goedoel Atmojo  yang sudah membelinya....

Aplikasi 4 Part, Bikin Power BeAT Naik 3,37 DK

Soal performa, skutik-skutik Honda banyak di­acungi jempol, salah satunya BeAT 110. “Awal gas dipelintir, akselerasinya cepat. Lebih responsif dibanding matik lain. Ditambah lagi konsumsi BBM-nya irit,” aku Radiet warga trembulrejo, ngawen Blora, yang sudah 2 tahun menebus BeAT.

Meski demikian, banyak pem­besut BeAT yang masih ingin lebih dari sekadar power standar. Ujungnya, sederet part racing pendongkrak tenaga dan akselerasi ditebus guna mengatasi hal tersebut....

 

Nah, beberapa ramuan yang sering diaplikasi, tanpa harus rombak mesin antara lain; mengganti knalpot standar dengan jenis freeflow, menukar karbu orisinal dengan model skep langsung ditarik kabel gas, pemakaian CDI unlimiter dan mengaplikasi noken as racing. “Keempat peranti itu sudah bikin tambah ngacir. Apalagi kalau cuma untuk harian, sudah cukup,” 

Lalu, untuk membuktikannya,Afm kasih ramuan yang biasa diaplikasi pada ma­tik konsumennya. Kali ini di­terapkan pada Honda BeAT mi­lik Radiet yang kebetulan pe­ngin meningkatkan performa tung­gangannya...


Noken as Kawahara durasi 260o, cukuplah

Campuran bahan bakar dan udara tepat berkat karburator PE 24
Seperti biasa, di sektor penerus gas buang, yakni knalpot Kawahara K-1 yang dibanderol Rp 700 ribu. “Ini khusus untuk mesin standar, tapi kalau mesinnya sudah dibore-up pake Kawahara K-2,”


Knalpot Kawahara K1, khusus mesin standar
Lalu otak pengapian meng­aplikasi CDI BRT F-Tech yang di pasaran bisa ditebus Rp 670 ribu. “Buat motor harian, CDI ini sudah pas. Tapi kalau untuk turun di ajang balap, saya biasa pakai BRT I-Max Super Pro. Harganya juga lebih mahal,” 

Kemudian, agar suplai bensin di ruang bakar lebih optimal, aplikasi karburator Keihin Venturi 24 dengan paduan spuyer 38/108 seharga Rp 450 ribu. “Pakai karbu ini, filter udara tetap bisa dipasang. Jadi tak usah khawatir karburator cepat kotor,”


Terakhir, guna mengejar buka tutup klep lebih cepat, noken as stan­dar dipensiunkan dini yang ke­mudian diganti produk Kawahara, durasi 260ยบ yang bisa diboyong dengan dana Rp 400 ribu...

Untuk mengukur peningkatan power dan torsinya,pake dynojet...
Hasilnya, monggo lihat tabel...

Tabel hasil dyno
Part Power Torsi
Standar 6,99 dk / 7.800 rpm 7,54 Nm / 6.200 rpm
Paket racing 10,36 dk / 9.400 rpm 8,45 Nm / 8.500 rpm
AFM Racing 082133140100  

Pembuktian Sentrifugal dan Per CVT High Performance

Demi me­ningkatkan akse­le­rasi (tanpa bore-up) dan menghilangkan vibrasi saat tarikan awal bisa pakai kampas setrifugal racing dan per CVT yang bekerja pada 1.500 atau 2.000 rpm.

"Kata temenku sih gitu! Be­ner gak sih?” tanya Rico karmen, pemilik Honda Vario asal desa tetangga...:D



Gbr 1
Nah, mending kita buktikan. Produk yang dipakai berlabel CLD (gbr.1). "Bahan kampasnya mengandung serat sinter yang kemampuan cengkramnya lebih sip. Sehingga bisa meminimkan efek vibrasi dan bikin akselerasi lebih cepat tanpa selip,"

Selain itu tapak kampasnya lebih panjang dari standar, sehingga bidang yang digigit lebih banyak (gbr.2). Untuk pemasangan peranti dijual Rp 300 ribu ini di Vario atau CBS Techno bisa langsung plek alias plug and play. "Bisa buat keperluan balap atau harian,"  termasuk per CVT dengan spesifikasi 1.500 rpm...

Sebagai bahan praktik, kami pakai Vario CBS Techno 2009 milik Indra , Parameter pengujian  diukur perubahan akselerasi yang dihasilkan pakai Race Logic (gbr.3). Tentu sebagai pembandingnya ada­lah akselerasi standar.

Hasil Pengetesan
Dari laporan tester sahabat Mr. Testo yang berbobot 46 kg dan tinggi 169 cm yang ditugasi sebagai jokinya, saat kondisi motor masih standar, "Bukaan atau akselerasi awal CBS Techno milik Indra ini terasa agak berat. Top speed juga cuma 100 km/jam," ujar tester yang menguji selama beberapa kali run...

Tapi setelah pakai kopling ganda dan per CVT CLD, hasil lumayan mengejutkan. Bila kondisi standar untuk mencapai kecepatan 0-60 km ditempuh dalam waktu 7,0 detik, maka setelah diganti produk CLD, bisa dipangkas jadi 6,3 detik. Sementara untuk menempuh jarak 0 - 201 meter, standarnya butuh waktu 13,8 detik, maka setelah pakai setrifugal dan per CVT, CLD jadi 13,4 detik.

"Entakan awal terasa le­bih ‘nendang' (maksudnya ce­pat). Namun di tarikan te­ngah sampai atas kurang dan agak ‘ngayun' alias lama buat mencapai top speednya. Me­mang sih gejala selip tak terasa sama sekali," 

Makanya ketika pengukuran akselerasi mengambil jarak yang agak panjang, yakni 0-402 meter, terlihat catatan waktunya sedikit lebih lambat waktu pakai sentrifugal dan per CVT aftermarket (lihat Tabel Data Akselerasi).


Gbr 2

Gbr 3

Kesimpulan
Dua peranti itu bisa me­ningkatkan akselerasi dan kurangi gejala selip. Tapi itu tergantung produk yang di­pakai juga.

Konsekuensi lain, ji­ka me­sin masih standar a­bis, bakal mengorbankan akselerasi motor di putaran menengah ke atas. Terutama untuk pemakaian per CVT berspesifikasi 1.500 rpm.

Karena umumnya per ter­­sebut punya tingkat ke­te­­gangan lebih tinggi dari stan­dar. Sehingga bukaan puli skunder jadi agak lambat lantaran per CVT-nya agak keras. Kecuali jika power dan torsi dapur pacu sudah ditingkatkan lebih dulu. Bisa dengan mengaplikasi kem berdurasi tinggi, karburator jenis velocity monoblock (skep langsung), CDI racing, knalpot free flow dan lainnya...

Tabel hasil dyno


Jarak
Standar Sentrifugal + per cvt CLD
0-60 km/jam
7,0 detik
06,3 detik
0-201 meter
13,8 detik 13,4 detik
0-402 meter
22,4 detik
 22,5detik
AFM Racing
082133140100  

Parts Alternatif Skutik Honda, Banyak Yang Cocok, Kok!

Yakin, sebagai skutiker, termasuk pemilik produk Honda pasti pernah kesulitan mencari part pengganti atau pendukung buat besutan kesayangan. Bisa emang stoknya enggak ada, kosong atau habis atau malah harganya yang selangit. ...

Pusing? Enggak perlulah! Cari solusi dengan metode comot komponen alternatif yang pastinya cucok, eh cocok sama milik skutik Anda. Di Honda Vario, Vario CBS dan BeAT bisa terapkan trik itu. “Bisa dari satu merek, atau dari produk motor lain!
 Nih, beberapa di antaranya!

Gbr 1

Gbr 2
Per & Kampas Kopling
Indikasi jika part ini mulai minta ganti baru, tarikan tunggangan mulai payah. Larinya tak sesuai sama putaran mesin yang tinggi, sering selip dan mesin berisik (gbr.1). Penggantinya, bisa comot dari produk Yamaha.

Contoh buat BeAT bisa pake kampas ganda Mio yang harganya dibanderol sekitar Rp 70.000/set. “Buat Vario dan CBS Techno, pakai satu set milik Yamaha Xeon. Kalo harga belum tahu, karena baru coba-coba dan ternyata klop....

Per-nya (gbr.2), BeAT juga masih sama (Mio). “Komponen itu harus beli bareng assy, harganya Rp 232 ribuan, karena part Mio tak dijual satuan” 
Sementara buat Vario dan CBS Techno bisa andalkan milik Kymco...

Gbr 3

Gbr 4
Kampas Rem Belakang
Karena engine brakenya minim, fungsi rem sangat penting. Terutama buat yang belakang, kalo sudah mulai tipis segera diganti. Karena kalo didiemin bisa bahaya. Mau cari pengganti buat Vario dan BeAT?

“Bisa pakai punya Honda Mega Pro atau Tiger seharga Rp 33.500. Kalo kampas depan harus pakai yang asli, karena posisi rem ada di sebelah kiri dan berbeda dengan yang lain,” peranti itu juga bikin fungsi rem tetap pakem jonn...

Spuyer
Biasanya berhubungan sama aktivitas upgrade performa, pasti butuh penyesuai spuyer. “Biasanya naikin atau nurunin main jet (MJ) atau pilot jet (PJ) (gbr.4) sampai 1-2 step,”

Susah cari peranti itu? Gampang! Triknya, MJ Vario dan BeAT bisa aplikasi dari Suzuki Satria FU atau Honda Tiger dengan ukurannya yang disesuaikan permintaan mesin. Soal harga gak perlu panik, satu buahnya sekitar Rp 25 ribuan.

Untuk PJ Vario dan BeAT, agar bisa dapat ukuran yang diinginkan, pakai bawaan Honda Karisma atau Suzuki Shogun 110. “Dilihat dari bentuknya, sama persis bawaan BeAT,”

Daftar Harga
Kampas Ganda: Yamaha Mio, Rp 70 ribu / set
Puli assy / rumah V-belt: Yamaha mio Rp 175 ribu / set
Kampas rem belakang: Honda megapro Rp 36 ribu / Honda tiger Rp 33.500
Supey: Mj dan Pj: +- Rp 35 ribuan

*harga sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan